sesuatu yang negatif. Sebaliknya kekuasaan baginya harus dipahami sebagai
produktif dan preskriptif yang beroperasi melalui norma-norma sosial.
Pada
karya genealogisnya yang pertama, Discipline and punish (orignal French
edition 1975, English edition 1979), Foucault mendeskripsikan ‘formasi historis
dari jiwa, tubuh dan subyek’ melalui ‘acuan disipliner kekuasaan’ yang beropersi
di dalam sekolah, angkatan bersenjata (tentara), rumah sakit, pabrik dan penjara.
Disini
ditasbihkan oleh Foucault bahwa teknik disipliner masyarakat modern menggunakan
seperangkat normalisasi hegemoni rasionalitas untuk mengkonstruksi kepatuhan dan
mendesain subyek-subyek yang bermanfaat. Pada abad delapan belas diproduksi
kontrol terhadap operasi tubuh yang sangat cermat dan teliti (melampaui
teknik-teknik yang mengatur sebelumnya yang eksis diatas institusi-institusi).
Kontrol tersebut menentukan pertalian erat ‘kepatuhan-kegunaan’ melalui sistem
disiplin yang melahirkan ‘new micro phisics’ kekuasaan. Salah satu manuskripnya
mengatakan,“Tubuh telah terinjeksi oleh relasi-relasi kuasa lokal yang
beroperasi melaui perangkat ekonomi dan pembangkitan nilai efisiensi yang
produktif dan subyektifikasi tubuh itu sendiri”. [Foucault 1979: 26].
Proses
pendisiplinan dan kontrol terhadap operasi tubuh bermula ketika ritual
keseharian yang terpusat pada tubuh digantungkan pada tekhnik pengawasan,
training, dan koreksi. Hal itu selanjutnya menjelma menjadi general formulas
of domination. Di sekolah, rumah sakit-rumah sakit, pabrik-pabrik,
barak-barak tentara dan penjara, lingkup paling kecil dalam kehidupan secara
seksama diperiksa, diatur, dikontrol, dan ditandai. Berbagai teknik dipakai:
sebagai permisalan, ‘pagar’, mengikuti pola aturan hidup berulang-ulang yang
sengaja ditancapkan keseluruh sendi-sendi tubuh di dalam ruang yang ditetapkan (dibatasi);
secara simultan, nilai guna (utilitas) ditingkatkan dengan memposisikan setiap
tubuh pada fungsi-fungsi yang telah ditentukan. Dengan demikian, setiap individu
menjadi terawasi dan tergeletak di dalam mekanisme yang tak terhingga. Sistem
disipliner beroperasi melalui ‘time-tables’, dimana menit per menit ia membagi
waktu yang berorientasi pada segmentasi produktif; manuver-manuver yang
meregulasi dan meng-ekonomisasi setiap sikap menuju efisiensi;
pemeriksaan-pemeriksaan yang memberi hierarkhi dan hadiah-hadiah bagi yang
berprestasi.
Institusi disipliner
mewujudkan efek kekuasaan yang utilitarian dan anonim untuk memproduksi
normalitas yang homogen.
(kembali..!)
|
|
Foucault Dan Feminisme-1 |